™ Menemukan Tuhan di Lapas Kediri...

Jannet 22.59
Menemukan Tuhan di Lapas Kediri...
Warga binaan Lapas Kelas II A Kediri, Jawa Timur, mengisi Ramadhan dengan kegiatan pesantren, Senin (12/6/2017).

Editor: Farid Assifa

M Agus Fauzul Hakim Penulis: Kontributor Kediri,

red) juga tidak ada," kata Latif saat ditanya dampak dari pesantren di lapas tersebut. Riak-riak (kericuhan, "Mereka menemukan Tuhannya lah.

Ini pula nantinya yang akan berguna bagi mereka seusai keluar dari lembaga pemasyarakatan karena nantinya mereka akan kembali bersosialisasi dengan masyarakat. tujuan utama kegiatan ini adalah agar para warga binaan bisa menemukan Tuhan. Lutfi menegaskan, Namun demikian,

Kapasitas lapas untuk 300 orang dihuni 774 napi sehingga diperlukan upaya agar para warga binaan merasa nyaman. Apalagi kondisi lapas yang dipimpinnya mengalami kapasitas berlebih. bertujuan untuk mengisi waktu secara positif dengan orientasi memanusiakan warga binaan. kata Lutfi, Kegiatan-kegiatan yang digelarnya,

Makanya kita dirikan pesantren ini," ujar Lutfi. hampir 300-an tahanan buta huruf Al Quran. "Dari 774 tahanan,

Itu diperkuat dengan temuan bahwa cukup banyak warga binaan yang tidak bisa membaca dan menulis Al Quran. ihwal pendirian pesantren itu karena pihaknya ingin memberikan tambahan wawasan keagaamaan bagi warga binaan. Kepala Lapas Kediri Lutfi Safiudin mengatakan,

Senin (12/6/2017). salah satu ustaz pendamping, Cuma ada penyesuaian-penyesuaian materinya," ujar Nurhanani, "Kegiatannya seperti pesantren pada umumnya.

Bahkan pembelajarannya dipecah melalui kelas-kelas. sekarang ini materinya ditambah dan diperluas. Adanya pesantren itu yang kemudian membedakan jika materi keagamaan pada umumnya sekedar diisi dengan ceramah,

yaitu pesantren yang didirikan secara khusus di dalam lingkungan lapas yang berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto itu. Para ustaz itu sekaligus mengurusi Pesantren At Taubah,

Semua kegiatan itu terpusat di bagian dalam lingkungan lapas dan diurus oleh ustaz atau guru yang didatangkan dari Pesantren Lirboyo dan kampus Tribhakti Kediri.

salah seorang napi. "Di sini ngajinya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing sehingga dibedakan antara santri yang sudah ada dasar agamanya maupun yang belum ada dasar," ujar Bambang Tetuko,

Mereka tampak khusuk membaca atau mendengarkan pembacaan Al Quran.  memiliki tato di tubuhnya dan tindik di telinga. terutama laki-laki, menjadi hal biasa sebagian peserta pengajian, Oleh karena itu, Para narapidana itu berasal dari beragam latar belakang perkara kriminalitas.

Bahkan juga kegiatan yang berorientasi pada keahlian-keahlian tertentu seperti pendalaman seni hadrah dan seni merias wajah.

dan kajian dasar-dasar keagamaan seperti bersuci dari najis hingga praktik shalat jenazah. pengajian kitab kuning, Mereka terlibat dalam kegiatan semaan (membaca dan mendengarkan) Al Quran,

yang mengisi bulan penuh ampunan ini dengan kegiatan-kegiatan islami. Jawa Timur, Sebagaimana para penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kediri,

Tak terkecuali bagi mereka yang tengah menyandang status narapidana dan menjadi penghuni rumah tahanan. segenap umat Islam berlomba-lomba meningkatkan ibadahnya. KOMPAS.com - Di bulan Ramadhan, KEDIRI,


Source: Kompas.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.