Hari ini Jakarta merayakan ulang tahunnya yang ke-490. Ibukota Indonesia ini emang terkenal banget sama kemacetannya dan keberagamannya. Tapi, selain macet yang bikin baper, Jakarta punya banyak cerita-cerita lucu yang jarang diketahui banyak orang. Penasaran cerita-cerita tentang Jakarta?
1. Jakarta dulu disebut sebagai "Koningen van Oosten” karena keindahannya alamnya. Pemukiman di Jakarta juga teratur dan mewah. Setelah Jakarta dikuasai oleh JP Coen pada 30 Mei 1619, kota ini menjadi pusat pemerintahan VOC di Hindia Belanda. Tata kota Jakarta dibikin mirip seperti sebuah kota-kota di Belanda. Kebayang dong gimana keadaan Jakarta saat itu? Sayangnya, keadaan ini udah nggak bisa diliat lagi oleh kita ya.
2. Amerika punya Hollywood dan India punya Bollywood. Indonesia? Believe it or not, Jakarta dulu punya daerah serupa yang disebut Tangkiwood yang hits pada 1950 hingga 1970an. Kawasan yang berada di kawasan Kelurahan Tangki, Kecamatan Mangga Besar, Jakarta Barat ini adalah kampung yang terkenal sebagai kampung artis. Salah satu yang terkenal di Tangkiwood adalah Idris Sardi dan Adi Bing Slamet. Coba deh tanya Papa Mama kita tentang mereka. Sayangnya, popularitas Tangkiwood semakin menghilang karena perubahan waktu.
3. Selain Tangkiwood, Jakarta punya playboy super kaya bernama Oey Tambah Sia. Oey Tamba Sia anak dari Oey Thoa, raja tembakau keturunan Tionghoa asal Pekalongan, yang punya toko tembakau terbesar di Jalan Toko Tiga Pancoran Glodok. Sang ayah yang meninggal di usia muda dan mewariskan dua juta gulden kepada anak-anaknya. Oey Thoa ini terkenal sebagai orang baik tapi punya kelakuan yang bikin geleng-geleng kepala. Oey Tamba ini playboy banget dan nggak segan untuk ngerayu perempuan yang ia suka dengan wajah dan juga kekayaannya. Ia bahkan punya mansion yang dikasih nama Bintang Mas tempat para istrinya tinggal. Karena dianggap meresahkan, Gong Guan atau Kongkoan yang merupakan dewan majelis yang terdiri dari para pemimpin masyarakat Tionghoa di Batavia, meminta Majoor der Chinezen Tan Eng Goan untuk menghukum Oey Tamba Sia, karena dianggap menjatuhkan nama Tionghoa di mata masyarakat Batavia. Akhirnya Oey Tamba Sia diseret ke tahanan polisi di Batavia dan ia diputuskan bersalah. Nasib Oey Tamba Sia pun berakhir di tiang gantungan.
4. Pernah nanya kenapa ada nama Pondok Cina? Jadi nama ini diambil karena sering menjadi tempat tinggal sementara dari etnis Tionghoa sebelum memasuki Depok. Dulunya, etnis Tionghoa dilarang memasuki Depok setelah jam 6 sore. Mau nggak mau, mereka harus nginep dulu dan melanjutkan perjalanan besoknya. Karena sering jadi tempat etnis Tionghoa, voila, jadilah nama Pondok Cina.
5. Tau dong tentang Monas? Tapi tau nggak kalau emas yang ada di Monas ini adalah sumbangan dari seorang businessman asal Aceh bernama Teuku Markam. Selain Monas, Teuku juga berjasa untuk membangun Senayan. Berat emas di Monas menurut Kepala Unit Pengelola Tugu Monas Rini Hariyani seberat 50kg. Menurut kabar yang beredar, emas yang ada di Monas ini mempunyai bentuk seperti perempuan yang sedang menari kalo diliat dari Istana Presiden. jadi penasaran… Hmmm,
Sumber: Buku Queen of The East karya Alwi Shihab
Source: Gogirlmagz.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.