Editor: Sabrina Asril
Yulianto yakin bahwa pesan singkat itu dikirim oleh Hary Tanoesoedibjo. Setelah mengecek,
sementara negara lain berkembang dan semakin maju."
"Kasihan rakyat yang miskin makin banyak, hanya ditambahkan, Isi pesannya sama,
dari nomor yang sama. kali ini lewat aplikasi chat WhatsApp, dia kembali mendapat pesan, pada 7 Januari dan 9 Januari 2016, Namun, Yulianto mulanya mengabaikan pesan tersebut.
(Baca: Hary Tanoe Tantang Kejaksaan Agung Buktikan Kesalahannya dalam Kasus Mobile 8)
Di situlah saatnya Indonesia dibersihkan." saya pasti jadi pimpinan negeri ini. yang transaksional yang suka abuse of power.Catat kata-kata saya di sini, Saya masuk ke politik antara lain salah satu penyebabnya mau memberantas oknum-oknum penegak hukum yang semena-mena, Anda harus ingat kekuasaan itu tidak akan langgeng. Siapa yang profesional dan siapa yang preman. kita buktikan siapa yang salah dan siapa yang benar. Kasus ini bermula ketika Yulianto mendapatkan pesan singkat dari orang tak dikenal pada 5 Januari 2016 sekitar pukul 16.30 WIB.Isinya yaitu,"Mas Yulianto, Hari ini Hary Tanoe diperiksa sebagai terlapor dalam kasus dugaan ancaman terhadap jaksa Yulianto.
yang transaksional," papar Ketua Umum Perindo itu. dan salah satu alasan saya masuk ke politik adalah memberantas oknum-oknum yang abuse of power, "Saya katakan suatu saat saya akan jadi pimpinan negeri ini,
Senin (12/6/2017). itu baru mengancam," kata Hary usai diperiksa di Badan Reserse Kriminal Polri, kalau saya jadi pimpinan akan saya bunuh, "Kalau mengancam kan tidak begitu,
hanya menjelaskan komitmen dia jika memimpin Indonesia suatu saat. sebut Hary Tanoe, isi pesan singkat itu, Namun, Dia mengakui bahwa pesan singkat itu memang dikirimnya kepada Yulianto.
membantah telah mengancam Kepala Subdirektorat Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Yulianto. Hary Tanoesoedibjo, KOMPAS.com - Pemilik MNC Grup, JAKARTA,
Source: Kompas.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.