™ Wali Murid "Posting" Dugaan Pungli di Facebook Keberatan Ada Sumbangan di Sekolah,

Jannet 06.21
Keberatan Ada Sumbangan di Sekolah, Wali Murid "Posting" Dugaan Pungli di Facebook
Foto Permohonan sumbangan yang diunggah dari salah satu pemilik akun di Trenggalek Jawa Timur, dan beredar luas (28/07/2017)

Editor: Erlangga Djumena

Slamet Widodo Penulis: Kontributor Trenggalek,

serta kegiatan sekolah lainnya," ucapnya. kegiatan hari besar Islam, Misal kegiatan peringatan hari besar nasional, "Bisa saja sumbangan ini kami batalkan,dan dampaknya mungkin akan banyak kegiatan yang tidak kita bisa dijalankan.

permintaan sumbangan tersebut terpaksa dilakukan karena kegiatan sekolah tidak boleh menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Menurut Imam,

dan kami juga tidak mewajibkan untuk membayar," kata dia. Jadi apabila anak-anak tidak bayarpun tidak masalah, Pada dasarnya ini adalah sumbangan murni. Akhirnya kami sampaikan langsung ke anak didik kami. kami tidak sempat matur (bilang) ke orang tua masing-masing anak didik kami. "Karena waktu kegiatan yang sangat mepet,

iuran tersebut tidak wajib. menurut dia, Namun, pihak Kepala SMPN 1 Pogalan Imam Asrori mengakui edaran tersebut. Sementara itu,

Dari unggahan foto tersebut muncul berbagai macam komentar.

paling lambat pembayaran tanggal 31 Juli 2017. Di akhir rincian yang ditulis dengan tulisan tangan di lembaran kertas buku tulis tersebut,

Iuran tersebut tertulis tanggal 25 Juli 2017 guna keperluan kegiatan di SMPN 1 Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek.

dan latihan kurban Rp 30.000. Peningkatan mutu Rp 48.000, Peringatan hari besar Islam (PHBI) Rp 30.000, Panitia hari besar nasional (PHBN) Rp 60.000, Pramuka Rp 24.000, Organisasi intra sekolah (OSIS) Rp 12.000, Adapun rincian iuran itu adalah Unit Kesehatan Sekolah (UKS) sebesar Rp 12.000,

Jumat (28/07/2017). Saya yakin sebagian besar wali murid punya perasaan yang sama dengan saya," sebutnya. Tapi untuk mengajukan keberatan atau protes,kami punya kekhawatiran yang nantinya akan berimbas terhadap anak kami. "Saya adalah wali murid.

pihaknya keberatan dengan adanya edaran tersebut. menyebutkan, Pemilik akun atas nama Si Lvana ketika dikonfirmasi Kompas.com melalui laman media sosial,

tertera nilai total iuran sebesar Rp 216.000. Dari foto yang diunggah, Akun atas nama Si lvana mengunggah sebuah foto yang isinya tentang rincian iuran berbagai kegiatan.

Dugaan tersebut muncul di salah satu pemilik akun media sosial dan ramai diperbincangkan.

diduga melakukan praktik pungutan liar (pungli) terhadap para siswa mereka. TRENGGALEK,KOMPAS.com - Salah satu sekolah menengah pertama di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur,


Source: Kompas.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.