Metrotvnews.com, Seattle: Tim CIMOL adalah wakil Indonesia dalam ajang Imagine Cup 2017 World Finals di Seattle, Amerika Serikat. Mungkin terdengar sebagai situs biasa yang memerika kebenaran satu berita atau informasi lainnya dengan mengacu kepada beberapa referensi. Mereka ikut bertanding dalam kompetisi ini dengan aplikasi berbasis web HOAX Analyzer.
Namun, terdapat mekanisme tersembunyi yang sesungguhnya membuat situs ini sangat menjanjikan. HOAX Analyzer menggunakan machine learning dan kecerdasan buatan. Di balik situsnya yang sederhana,
Ketika pengguna memakai situs ini untuk memerika referensi satu sumber berita, kecerdasan buatan yang ditanam akan mempelajari berbagai pola yang ada, mulai dari tagar, kata kunci, dan membaginya ke dalam beberapa kategori. sampai situs yang biasa menampilkan berita terkait. HOAX Analyzer kemudian akan mempelajari kata kunci yang sering muncul,
Referensi sebagai pembanding juga diambil dari Wikipedia atau sumber lainnya, seperti media online. Dari sini, akan muncul hasil analisis. Klasifikasi yang dilakukan bakal digabung dengan hasil analisis tersebut, sehingga nantinya muncul persentase terhadap tingkat hoax satu berita. maka semakin baik pula tingkat akurasi ketika memastikan apakah satu berita palsu atau tidak. Semakin banyak HOAX Analyzer digunakan,
Penerapan pembelajaran mesin ini memanfaatkan beberapa layanan Microsoft, seperti Azure Cognitive Service dan mesin pencari Bing. yang akan meningkatkan kemampuan HOAX Analyzer ketika semakin sering digunakan. Azure Cognitive Service memungkinkan penerapan pembelajaran mesin,
"Namun, tetap harus ada manusia yang mengawasi perkembangannya," kata anggota CIMOL, Feryandi Nurdiyantoro kepada Metrotvnews.com di Seattle, pengawasan oleh manusia tetap harus ada demi memastikan akurasi pemeriksaan tetap sesuai pada jalurnya. Senin (24/72017). Ia mengatakan,
Selain tulisan, HOAX Analyzer juga bisa mengidentifikasi gambar atau tautan secara langsung. Namun, harus ada tulisan di dalam gambar itu, sementara untuk tautan tidak semuanya bisa ditelusuri. ada beberapa halaman yang tidak memungkinkan kita untuk mengambil teks yang ada," lanjut Feryandi. "Tergantung situsnya,
Tidak hanya menggunakan kecerdasan buatan, HOAX Analyzer juga mendapatkan kontribusi dari penggunanya dalam menentukan sumber referensi. Masih dalam tahap pengembangan, masukan dari pengguna saat ini bersifat anonim, atau siapapun bisa memberikan kontribusinya.
Source: Metrotvnews.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.