tindakan penyiksaannya kepada Baby J tidak dapat dibenarkan atas alasan apa pun. Yang jelas, Kita tidak pernah tahu apakah rasa cinta MD kepada OTY jauh lebih dalam ketimbang kepada anak yang dilahirkan dari rahimnya sendiri.
ibu kandung Baby J telah dimintai keterangan oleh Polda Bali. Atas tindakannya, Sementara Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Dinas Sosial Provinsi Bali masih melakukan koordinasi menyangkut masalah ini. Untuk saat ini Baby J masih diasuh di yayasan.
Baby J adalah korban dari permasalahan dua orang dewasa yang semestinya bisa mencintai dan mengasihinya lebih dari siapa pun. Baby J menjadi korban pelampiasan MD atas kekecewaan maupun kekesalan pada suaminya.
this is your drama," kata MD saat menyiksa Baby J. “Drama,
Ia mengalami bipolar. Tidak dapat menahan perasaan kekecewaan dan kekesalan terhadap masalah yang merundung mereka berdua membuat kondisi psikologis MD terguncang. Baby J merupakan hasil hubungan biologis antara MD dengan seorang laki-laki asal Austria berinisial OTY.
harus ada kejelasan dan jaminan bahwa memang betul ibunya sudah sehat dan mampu untuk mengasuh dan merawat anaknya kembali,” ucap Ida Ayu Ketut Anggraini. harus pasti, Kita tidak boleh coba-coba, kami tidak akan mengizinkan Baby J akan diambil karena ini anak bernyawa. “Kalau tidak ada bukti dan jaminan,
belum ada bukti kuat ibu kandung Baby J sudah sehat secara psikologis. Ida Ayu Ketut Anggraini, Menurut Kepala Seksi Rehabilitasi Sosil Anak dan Lansia Propinsi Bali, Sehingga bukan tidak mungkin sang ibu kandung malah akan mengulangi perbuatannya kepada Baby J. Mencuat pula kekhawatiran jika ibu kandung Baby J belum terbebas dari depresinya.
demam dan panas. Baby J bahkan sempat menderita sakit diare akut, sampai saat ini Baby J masih memerlukan perhatian dan pengawasan penuh. Atas trauma yang diderita,
dia susah,” tambahnya. Kalau bayi umur sebelas bulan kita ajak senyum pun cepat (merespon), Misalnya main dan beradaptasi dengan bayi yang lain sampai saat ini dia masih belajar. “Kalau tidur itu kita perhatikan dia suka kaget.
Sabtu (29/7). Vivi Adiguna di Yayasan Metta Mama dan Maggha, dia harus dipeluk terus,” ujar Ketua Yayasan Metta Mama dan Maggha, sekalinya kita peluk, Jadi harus terus ditemani, dia langsung bangun dan menangis. lalu tiba-tiba ada (suara) benda jatuh, Dalam arti kalau tidur nyenyak, Baby J sulit sekali tidur. “Saat kita terima minggu-minggu awal,
hingga saat ini Baby J masih mengalami trauma akibat semua siksaan yang dilakukan oleh orang yang justru seharusnya paling menyayanginya. Menurut mereka, Mereka memiliki alasan yang kuat untuk menolak permintaan ibu kandung dari bayi berusia sebelas bulan itu.
yakni Yayasan Metta Mama dan Maggha. Permintaan MD juga ditolak oleh yayasan tempat Baby J bernaung saat ini,
Dinas Sosial Provinsi Bali menolak permintaan ibu kandung Baby J untuk mengembalikan anak biologisnya itu. Namun, Ibu kandung Baby J meminta agar anaknya dikembalikan ke pangkuannya setelah diasuh di tempat bernaung yang lebih baik selama empat bulan sejak 20 Maret 2017.
Tindakan penyiksaan itu diketahui publik setelah video yang direkam sendiri oleh si ibu saat melakukan aksinya menjadi viral di media sosial pada 26 Juli lalu. yang mengalami penyiksaan oleh ibu kandungnya sendiri yang berinisial MD. Bali, Masih segar di ingatan kita tentang seorang bayi malang di Denpasar,
Source: kumparan
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.