™ Polres Jaktim Bentuk Tim Penyelidikan Viral Order Fiktif Go-Food,

Jannet 23.59
Viral Order Fiktif Go-Food, Polres Jaktim Bentuk Tim Penyelidikan
Ilustrasi Polisi

[Penulis: Sherly PuspitaEditor: Indra Akuntono

Ia berharap kasus ini segera terungkap sehingga tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

mungkin Senin kami bisa ketemu karena ini kan hari libur," ucap Andry. "Kami rencananya juga mau bicara dengan manajemen Go-Food,

Andry menyatakan telah memerintahkan jajaran di bawahnya untuk meminta keterangan Julianto.

Kalau tidak ditangani akan jadi banyak masalah nanti," ucap Andry. kami pastikan ini termasuk tindak kejahatan atau hanya orang iseng saja. "Jadi kan ini ramai di media sosial,

kasus ini menjadi perhatian khusus karena viral dan untuk mencegah terjadinya kejahatan dengan modus mengantar pesanan berdasarkan order fiktif. Andry mengatakan,

Minggu (9/7/2017). kepada Kompas.com, "Ada tim gabungan Satreskrim (Polres Jakarta Timur) dan unit Reskrim Polsek (Matraman)," ujar Andry,

pihaknya telah membentuk tim untuk menyelidiki kasus yang dialami Julianto. melalui pemberitaan di sejumlah media, Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Andry Wibowo mengatakan,

Polres Jakarta Timur lakukan penyelidikan

Saya sama sekali tidak pernah melakukan pemesanan Go-Food dan merugikan Go-Jek," demikian klarifikasi Julianto.
Julianto menduga order fiktif tersebut dilakukan orang yang tidak suka dengannya.
Akhir-akhir ini banyak sekali pemesanan GO-FOOD dialamatkan ke saya. Pada hari ini tanggal 6 Juli 2017 melalui status FB ini saya ingin mengklarifikasi masalah yang terjadi sama saya. "Saya Julianto Sudrajat (Jajat).

dan menjadi viral. yang diunggah pada Kamis (6/7/2017), Julianto Sudrajat, Julianto kemudian menulis status berisi klarifikasi melalui akun Facebook-nya, Merasa menjadi korban penipuan,

Julianto mulai merasa kewalahan memenuhi biaya yang ditagihkan kepadanya secara terus menerus karena totalnya telah mencapai jutaan rupiah. Sampai pada akhirnya,

Julianto dikabarkan melayani pembayaran pesanan fiktif tersebut karena merasa iba dengan pengemudi ojek online yang telah lebih dahulu membayar makanan dengan uang pribadinya.

jumlah biaya yang ditagihkan kepadanya mencapai ratusan ribu rupiah. Untuk satu pesanan,

Dia terkejut karena banyaknya pesanan makanan dari aplikasi ojek online yang diantar untuknya. Jakarta Timur. Julianto adalah seorang pegawai bank swasta di Matraman,

Julianto dikabarkan mengalami kerugian hingga jutaan rupiah karena banyaknya pesanan Go-Food yang dialamatkan kepadanya. Go-Food. KOMPAS.com - Kisah seorang pria bernama Julianto yang menjadi korban teror pemesanan makanan dengan aplikasi ojekonline, JAKARTA,


Source: Kompas.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.