™ Polres Jaktim Bentuk Tim Penyelidikan Viral Order Fiktif Go-Food,

Jannet 23.59
Viral Order Fiktif Go-Food, Polres Jaktim Bentuk Tim Penyelidikan
Ilustrasi Polisi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kisah seorang pria bernama Julianto yang menjadi korban teror pemesanan makanan dengan aplikasi ojekonline, Go-Food. Julianto dikabarkan mengalami kerugian hingga jutaan rupiah karena banyaknya pesanan Go-Food yang dialamatkan kepadanya.

Julianto adalah seorang pegawai bank swasta di Matraman, Jakarta Timur. Dia terkejut karena banyaknya pesanan makanan dari aplikasi ojek online yang diantar untuknya.

Untuk satu pesanan, jumlah biaya yang ditagihkan kepadanya mencapai ratusan ribu rupiah.

Julianto dikabarkan melayani pembayaran pesanan fiktif tersebut karena merasa iba dengan pengemudi ojek online yang telah lebih dahulu membayar makanan dengan uang pribadinya.

Sampai pada akhirnya, Julianto mulai merasa kewalahan memenuhi biaya yang ditagihkan kepadanya secara terus menerus karena totalnya telah mencapai jutaan rupiah.

Merasa menjadi korban penipuan, Julianto kemudian menulis status berisi klarifikasi melalui akun Facebook-nya, Julianto Sudrajat, yang diunggah pada Kamis (6/7/2017), dan menjadi viral.

"Saya Julianto Sudrajat (Jajat). Pada hari ini tanggal 6 Juli 2017 melalui status FB ini saya ingin mengklarifikasi masalah yang terjadi sama saya. Saya sama sekali tidak pernah melakukan pemesanan Go-Food dan merugikan Go-Jek," demikian klarifikasi Julianto.
Julianto menduga order fiktif tersebut dilakukan orang yang tidak suka dengannya.
Akhir-akhir ini banyak sekali pemesanan GO-FOOD dialamatkan ke saya.

Polres Jakarta Timur lakukan penyelidikan

Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Andry Wibowo mengatakan, melalui pemberitaan di sejumlah media, pihaknya telah membentuk tim untuk menyelidiki kasus yang dialami Julianto.

"Ada tim gabungan Satreskrim (Polres Jakarta Timur) dan unit Reskrim Polsek (Matraman)," ujar Andry, kepada Kompas.com, Minggu (9/7/2017).

Andry mengatakan, kasus ini menjadi perhatian khusus karena viral dan untuk mencegah terjadinya kejahatan dengan modus mengantar pesanan berdasarkan order fiktif.

"Jadi kan ini ramai di media sosial, kami pastikan ini termasuk tindak kejahatan atau hanya orang iseng saja. Kalau tidak ditangani akan jadi banyak masalah nanti," ucap Andry.

Andry menyatakan telah memerintahkan jajaran di bawahnya untuk meminta keterangan Julianto.

"Kami rencananya juga mau bicara dengan manajemen Go-Food, mungkin Senin kami bisa ketemu karena ini kan hari libur," ucap Andry.

Ia berharap kasus ini segera terungkap sehingga tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

[Penulis: Sherly PuspitaEditor: Indra Akuntono


Source: Kompas.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.