News : Agus Yudhoyono Tak Terlihat di Rumahnya di Cibeber Sejak Pemungutan Suara

Jannet 02.18
Agus Yudhoyono Tak Terlihat di Rumahnya di Cibeber Sejak Pemungutan Suara
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono (tengah) dan Sylviana Murni (kanan) didampingi istri Agus, Annisa Pohan (kiri) dan kerabat lainnya serta tim pemenangan menggelar jumpa pers di posko pemenangan mereka di Wisma Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2015) malam. Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni menerima kekalahan mereka dari dua paslon lainnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat. Warta Kota/Henry Lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah berpagar kayu, bertembok krem tampak sepi pada Jumat siang, (17/2/2017).

Tidak nampak kegiatan di dalam rumah yang berada di Taman Cibeber, Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Rumah milik calon gubernur Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurty Yudhoyono, yang berdasarkan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei dipastikan gagal lolos ke putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, hanya ditinggali bersama istri Annisa Pohan dan putri semata wayang, Almira Tunggadewi Yudhoyono.

Menurut Ahmad, warga setempat, Agus Yudhoyono dan keluarga tidak pulang ke rumah usai pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta, Rabu (15/2/2017).

"Sejak pencoblosan kemarin, mas Agus belum pulang," ujar Ahmad, tukang minuman yang berada tepat di depan rumah Agus.

Ahmad mengaku, hanya melihat asisten rumah tangga Agus di rumah tersebut. Agus sendiri memiliki dua asisten rumah tangga.

"Paling kemarin malam, saya lihat pembantunya doang di balkon atas," tambah Ahmad.

Menurut Ahmad, keluarga Agus jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Selama tinggal di lingkungan tersebut, Agus jarang mengobrol ketika bertemu warga.

"Ya memang tertutup keluarganya. Maklumlah lingkungan seperti ini," tambah Ahmad.

Sementara petugas keamanan setempat menyebut Agus kemungkinan tinggal di rumah ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono di mega Kuningan, Jakarta.

Namun ketika Tribun menyambangi rumah dinas mantan presiden ke-6 tersebut, rumah dalam keadaan kosong. Pintu depan rumah juga tampak tertutup.

"Tidak ada orang di rumah. Bapak sekeluarga tidak ada. Mobilnya saja tidak ada," ujar Riski.

Ketika ditanya mengenai perihal keberadaan Agus di rumah tersebut, Riski mengaku tidak tahu. Dirinya mengatakan tidak ada kegiatan apa-apa di rumah SBY siang itu.

"Tidak tahu mas, saya baru masuk aplusan sekarang. Yang saya tahu tidak ada Bapak (SBY) sekarang," ujar Riski.

Di bekas kantor pemenangannya di Wisma Proklamasi, Menteng, Jakarta, Agus juga tidak tampak hadir. Padahal, Wisma Proklamasi kembali difungsikan sebagai kantor DPP Demokrat.

Menurut penjaga keamanan di Kantor DPP Demokrat ini, dirinya tidak melihat Agus usai memberi keterangan pers pada Rabu (15/2) lalu.

"Pak Agus tidak pernah datang kesini, terakhir ya pas waktu ramai-ramai itu," ujar petugas kemananan kepada Tribun.

Pantauan Tribun, kantor DPP Partai Demokrat mulai bergeliat. Tim pemenangan Agus-Sylvi di tiap kecamatan memberi hasil laporan kepada tim pemenangan.

Menurut Chairul Fuad, anggota tim pemenangan dari Jakarta Timur, dirinya datang untuk memberikan hasil suara yang didapat Agus-Silvy di daerahnya. Menurutnya hasil suara ini dapat dijadikan pertimbangan bagi tim untuk mengalihkan dukungan ke kandidat yang tersisa.

Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan nomor pemilihan satu, Agus-Sylvi, menempati nomor urut terakhir dalam perolehan suara pada Pilkada DKI.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas, misalnya, menyebutkan, suara pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, di posisi pertama dengan perolehan 42,87 persen, disusul Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 39,76 persen.
Sementara itu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mendapat 17,37 persen.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Roy Suryo mengatakan Partai Demokrat bakal melakukan konsolidasi usai Agus-Sylvi kalah. Mereka akan menentukan sikap terkait Pilkada DKI yang memasuki putaran dua.

"Berikan kami waktu, kami sedang konsolidasi ke dalam untuk menentukan ke depannya," ujar Roy Suryo.

"Toh istilahnya Belanda masih jauh, waktu masih panjang. (fahdi fahlevi) Pemilihan juga masih ada waktu dua bulanan," kata mantan Menpora ini.


Source: Tribunnews.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.