JAKARTA - Kim Jong-nam, kakak satu ibu Kim Jong-un tewas diracun di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Kasus pembunuhan itu langsung menggemparkan dunia. Malaysia.
Terlebih Indonesia. Karena, salah satu tersangka pembunuh saudara pemimpin Korea Utara itu adalah Siti Aisyah, Banten. seorang WNI asal Serang,
Siti Aisyah disebut sebagai agen lembaga telik sandi Korea Utara, Dia sengaja direkrut dan diberi misi untuk membunuh Kim Jong-nam. yaitu Reconnaissance General Bureau (RGB).
Laman The Star Malaysia melaporkan, lembaga intelijen Korut yang dikenal dengan sebutan Reconnaissance General Bureau (RGB) sudah lebih dua dekade beroperasi di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. operasi RGB di tiga negara itu merupakan jaringan terbesar di luar Korut. Sumber di kalangan intelijen menyebut,
RGB disebut-sebut lebih memilih beroperasi di Malaysia dan Singapura. RGB pula yang mengelola operasi klandestin negeri yang beribu kota di Pyongyang itu. Untuk menutupi operasi RGB di ketiga negara itu, mereka biasanya menggunakan agen-agen yang menyamar sebagai insinyur, hingga membuka restoran Korea. konsultan teknik konstruksi,
“Mereka menggunakan restoran sebagai front utama untuk melakukan kegiatan intelijen dan pengawasan, menyasar politikus Jepang dan Korea Selatan, petinggi perusahaan dan pengusaha,” ujar sumber The Star. diplomat,
Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Asad Said Ali tak menampik keberadaan agen RGB di Indonesia. Korea Selatan. Mereka di Indonesia hanya untuk melakukan spionase terhadap negara tetangga,
Bahkan, lembaga telik sandi Indonesia pernah menangkap intel Korea Utara berpangkat kolonel. "Kalau tidak pasti ada tindakan, dulu kami pernah tangkap dari Korut, Jumat (17/2/2017). pangkatnya Kolonel kita tangkap di sini," kata Asad seperti dilansir jpnn,
Selama ini, lanjut Asad, intel-intel Korut hanya melakukan operasi intelijen kepada dua kelompok saja. sasaran mereka yang dianggap sebagai lawan politik di dalam negeri. Pertama,
"Kalau Indonesia tidak. Kalaupun ada pasti nggak akan dieskpose, diselesaikan langsung tanpa ada media tahu lah," terangnya. Asad mengakui tak pernah ada cerita tenaga kerja Indonesia (TKI) yang direkrut intel asal Korut. "Dulu belum (ada TKI yang direkrut,red)," tandasnya. Selama menjabat dulu,
Sementara itu, Komisi I DPR mengaku belum memperoleh informasi adanya agen intelijen Korea Utara yang beroperasi di Indonesia. "Kami belum mengetahuinya, Jumat (17/2). dan kami akan sampaikan ke BIN mengenai dugaan ini," ujar anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi melalui pesan singkat seperti dilansir jawapos.com,
Menurutnya, Indonesia memiliki hubungan baik dengan Korea Utara. Namun tentu tidak ingin terlibat dalam konflik internal maupun bilateral negara tersebut. "Indonesia selalu mengedepankan dialog agar Korut tidak perlu diisolasi. Tapi Indonesia juga tidak ingin dilibatkan dalam kegiatan spionase lintas negara Korut, ini yang akan kami pastikan," pungkasnya.
Source: Okezone.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.