™ Penjelasan Ilmiah Kabut Misterius Saat Heli Basarnas Jatuh

Jannet 00.29
Penjelasan Ilmiah Kabut Misterius Saat Heli Basarnas Jatuh
Lokasi jatuhnya helikopter Basarnas di Gunung Butak Temanggung

Hal-hal yang terkait pemantauan cuaca tidak berjalan dengan maksimal," kata dia. Sebab akibatnya fatal. "Makanya kami sangat keberatan saat anggaran pemeliharaan instrumen BMKG dipotong 40 persen.

instrumen BMKG sangat penting agar peristiwa kecelakaan penerbangan serupa tidak lagi terjadi. Menurutnya, DPR dari Fraksi Gerindra itu pun mengkritik terbatasnya anggaran alat pemantau cuaca BMKG oleh pemerintah.

Makanya kita tunggu hasil dari KNKT," kata Fary. itu yang kita tangkap hari ini. cuaca oke, pilot oke, "Ini kan helinya oke,

publik harus menunggu hasil investigasi yang dilakukan Komiter Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Sehingga, cuaca dan personil saat kecelakaan itu terjadi. dari kesimpulan sementara tidak ada permasalahan khusus terkait helikopter, usai mendengarkan paparan itu mengatakan, Fary Djemi Francis, Ketua Komisi V DPR,

Kami coba panggil," ujarnya. Jam 20.00 WIB lewat tidak ada kabar. kami berharap adacontact terakhir  melaporkan posisi. "Setelah lost contact, rencananya helikopter dengan depalan penumpang itu tiba di Dieng pukul 16.20 WIB namun ternyata lost contact terjadi 16.17 WIB. Ia menyebut,

" jelasnya. Tapi ternyata tidak mengganggu untuk penerbangan, "Kalau ganggu kita block air space.

pihaknya telah memastikan wilayah yang dituju tidak berbahaya bagi penerbangan. menambahkan saat helikopter Basarnas itu terbang untuk memantau kawasan Dieng, Kristanto, Sementara General Manager AirNav Indonesia Cabang Semarang,

Tunggu KNKT

"Perlu pantauan langsung dari petugas yang ada di lapangan untuk gejala semacam itu," bebernya. sehingga kalau ada kabut yang mendadak muncul dan hilang tidak bisa terdeteksi. radar  hanya mampu memantau kandungan air, Sebab, gejala kemunculan kabut up and down itu tak bisa dipantau radar BMKG. Selain itu,

Meski kami tidak dalam posisi menyimpulkan (penyebab kecelakaan)," jelas Mukhtar. "Nah itu kita tidak bisa memantau.

masih ada empat gunung yang bisa saja menyebabkan adanya gejala-gejala alam yang tidak terdeteksi seperti ini. Selain gunung itu, kabut itu biasanya muncul setelah pukul 15.00 atau selepas Salat Ashar. seperti Gunung Butak, Jika di wilayah pegunungan,

Biasanya kabut semacam ini  muncul dari dasar lembah. Ia menyebut gejala kabut yang tiba-tiba muncul itu kerap disebut sebagai gerakan kabut up and down. pihaknya mengakui belum bisa mendeteksi jika ada kabut yang datang tiba-tiba di daerah pegunungan. Namun demikian,

terutama dari bandara hingga rute penerbangan," ujarnya. "Keadaan cuaca tidak ada masalah untuk penerbangan,

maka cuaca masih tergolong layak untuk penerbangan dan jarang pandang juga normal. Dengan kondisi itu, kecepatan angin saat itu berada pada kisaran 9-15 kilometer per jam menuju arah utara. Dari pantauan citra satelit,

4 Juli 2017. Selasa, Begitupun rute Gunung Sindoro (lokasi kejadian)," kata Hidayat saat tinjauan Komisi V DPR di kantor Basarnas Semarang, Lalu di Gunung Sindoro Temanggung memang clear. "Pukul 16.00 sampai 17.00 kondisi cuaca baik di Bandara Ahmad Yani baik.

terpantau berawan namun clear dan aman untuk aktivitas penerbangan. cuaca di langit Gunung Butak Temanggung, saat kejadian kecelakaan maut heli itu terjadi, Hidayatul Mukhtar, Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang,

kabut tebal di wilayah gunung sangat pekat saat helikopter Dauphin HR 3602 itu melintas hingga menabrak tebing. Dari kesaksian sejumlah warga, masih misterius. VIVA.co.id – Penyebab kecelakaan maut helikopter Basarnas di kawasan Gunung Butak Temanggung Jawa Tengah,


Source: VIVA.CO.ID

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.