Sisi Lain Carrie "Putri Leia" Fisher Sebagai Penulis

Jannet 17.41
Carrie Fisher saat berusia 16 tahun berpose di rumahnya yang terletak di New York (2/5/1973). Sejak umur 16 ia sudah bercita-cita menjadi penulis seperti Dorothy Parker.

Aktris Carrie Fisher telah meninggal dunia pada Selasa pagi atau Rabu (28/12/2016) WIB dalam usia 60 tahun akibat penyakit jantung. Ia dikenal dunia sebagai pemeran Putri Leia dalam waralaba Star Wars. Namun, tak banyak yang tahu kalau wanita bernama lengkap Carrie Frances Fisher ini juga berprofesi sebagai penulis.

Pada 1987, Fisher menerbitkan novel pertamanya berjudul Postcards From the Edge. Tiga tahun kemudian novel ini difilmkan oleh sutradara Mike Nichols, dibintangi aktris kawakan Meryl Streep dan Shirley MacLaine. Fisher didaulat menjadi penulis skenario.

Postcards From the Edge mengisahkan Suzanne Vale (Streep), seorang aktris yang bergulat dengan kecanduannya kepada narkoba. Untuk mengatasi hal itu, perusahaan film tempatnya bekerja memaksanya untuk tinggal bersama ibunya Doris Mann (MacLaine), yang masih menganggapnya sebagai anak kecil.

Padahal, Suzanne masih berusaha keluar dari bayang-bayang ibunya, aktris uzur yang hobi minum miras. Siapa sangka, Suzanne malah melihat hidup dari sisi komedi saat tinggal bersama ibunya.

Cerita ini tak jauh dari kehidupan Fisher. Ibunya adalah Debbie Reynolds, aktris legendaris yang bermain dalam Singin' in the Rain (1952). Dikutip dari The New York Times (h/t USA Today), saat buku Postcards From the Edge dirilis Fisher mengaku kalau novel itu adalah cerita dirinya sendiri, saat direhabilitasi karena kecanduan narkoba.

Aktris Carrie Fisher (kanan) mengecup pipi ibunya, Debbie Reynolds dalam acara Emmy Awards di Los Angeles (10/9/2011). Debbie meninggal pada 28 Desember 2016, menyusul kepergian Carrie sehari sebelumnya

"Saat itu situasi saya sangat ekstrem, sehingga saya berusaha melucu kepada diri sendiri. Itulah saat-saat saya butuh humor, ketika tak ada sesuatu yang lucu. Saya berada di tempat paling buruk dalam hidup saya, dan selamat," ujar Fisher.

Sebenarnya, Fisher berambisi menjadi penulis sejak usia belia. "Saat umur 16 saya ingin jadi Dorothy Parker," ujar Fisher kepada LA Times pada 2008. Parker adalah penulis cerpen dan puisi terkenal di Amerika Serikat pada awal abad ke-20.

"Saya kemudian sadar kalau saya mirip dia (Parker). Dia juga pendek, setengah Yahudi, berambut dan bermata coklat, dan seorang pecandu alkohol!" gelak wanita bertinggi 155cm ini.

Setelah Postcards From the Edge, Fisher menulis tiga novel lagi yaitu Surrender the Pink (1990), Delusions of Grandma (1993), dan The Best Awful There Is (2004). Ketiga novel ini juga terinspirasi dari kehidupan nyata Fisher sendiri.

Setelah menulis cerita setengah fiksi, Fisher beralih ke otobiografi lewat Wishful Drinking (2008), Shockaholic (2011), danThe Princess Diarist (2016). Dua judul pertama banyak mengisahkan pergulatan wanita kelahiran California itu melawan narkoba, serta mengakui kalau ia menderita sakit mental.

Dalam Shockaholic, Fisher mengaku melakukan terapi menggunakan listrik. Meski tema buku-bukunya berhubungan dengan hal seperti kecanduan narkoba dan sebagainya, ia membalutnya dengan komedi dan humor.

Sementara dalam The Princess Diarist yang meluncur November lalu, Fisher bikin heboh. Ia mengaku terlibat cinta lokasi dengan Harrison Ford --pemeran Han Solo dalam film Star Wars-- selama tiga bulan saat syuting A New Hope (1977).

Padahal, saat itu Ford masih berstatus sebagai suami Mary Marquardt. Lagipula perbedaan umurnya cukup jauh; saat itu Fisher baru 19, sementara Ford sudah 35 tahun.

Karya tulisan Carrie Fisher tak hanya dalam novel dan otobiografi saja. Selain menjadi penulis skenario Postcards, ia merupakan seorang 'dokter naskah'.

Maksudnya, orang yang memoles sebuah naskah film agar lebih hidup, dengan sentuhan komedi dan dramatis. Nama mereka biasanya tak muncul dalam daftar kru.

Beberapa hasil polesan Fisher adalah film-film box-office tahun 1990-an seperti Hook (1991), Lethal Weapon 3 (1992),Sister Act (1992), dan The Wedding Singer (1998). Kabarnya, Fisher juga turut memoles trilogi prekuel Star Wars.

Source: Beritagar.id

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.