selamat menikmati malam kalian di tengah keberadaan "mereka" ya… Jangan lupa baca doa sebelum tidur. Well,
apalagi menganggap mereka aneh. Penulis harap kalian juga tidak pernah menjauhi anak-anak indigo, Tapi penulis pribadi tidak merasa kapok berteman dengan anak-anak indigo. Cuma memang di momen tertentu seperti cerita penulis di atas akan membuat kita parno. Karena memang rata-rata anak indigo itu smart. Sebenarnya berteman dengan orang-orang indigo itu asyik kok.
Cepat! Yang punya makam sudah datang!
Sudah merasa takut atau masih merasa biasa saja? bagaimana pendapat kalian? Jadi, Seminggu kemudian satu persatu anak kos langsung pindah ke kos baru.
dia langsung ngeliatin kita tuh,". Eh, Si "peka 4" menjawab: "Itu kuntinya lagi duduk di atas gudang sambil goyang-goyang kaki. Kami semua saling pandang dan serempak bertanya: "Di mana mbak?". padahal ada tante kunti di sini,". si "peka 4" bilang: "Kalian betah ya di sini, Baru saja datang, Kita sebut dia si "peka 4". ada satu teman kos yang datang dan ikut berkumpul bersama kami di lantai 1. Esok malamnya,
Malam itu kami langsung bubar dan kembali tidur bertujuh seperti sebelumnya. Si "peka 3" mimik mukanya berubah kesal dan yang lain tidak berani bertanya. Suara yang sama terulang tiga kali.
Siapa yang tidur di kasur ujung semalam?
tiba-tiba ada suara tawa cekikikan yang sangat jelas terdengar tanpa kami tahu sumbernya. ketika kami semua sedang bercerita seru, Sekitar jam 10 malam, Tapi kali ini di kamar si "peka 3". kami seperti biasa masih berkumpul sama-sama. Suatu malam, Masih di kos yang sama.
bareng sama aku,". nanti kalian semua tidur di sini aja ya, Penulis yang punya kamar langsung nyeletuk: "Waduh,
Bertiga," 2 anak kecil yang di kos sini lagi main sama si adek. Si "peka 3" menjawab: "Ini,
Jangan bersolek! Kunti nggak mau kalah cantik.
Anak kos lain serempak bertanya: "Siapa mbak???,". Si "ibu" tersenyum saja.
kamu main sama siapa dek?,". Tiba-tiba si "peka 3" datang bergabung ke kamar sambil tiba-tiba bilang: "Wah, Para gadis sibuk bercerita-cerita seru dan si "anak" sibuk bermain puzzle. sedang bersantai dan berkumpul di kamar kos penulis yang (kebetulan) ada di paling ujung. termasuk si "ibu" dan si "anak", kami semua, Suatu malam,
Wah, teman-temannya langsung ikut main!
dan si "peka 3". si "anak", Tiga orang ini selanjutnya aku sebut sebagai si "ibu", dan teman kos. anak pembantu kos yang masih kecil, Dulu aku pernah tinggal di suatu rumah kos yang secara kebetulan dihuni tiga indigo: pembantu kos, Pernah merasakan tinggal di rumah kos berhantu?
dan alat kosmetik lain terlempar masuk lemari diiringi semua penghuni barak yang keluar beriringan. lipstick, bedak, Seketika semua BB cream,
Makasih,". Mohon kerja samanya ya biar suasana tetap kondusif. Soalnya tante kunti yang jaga nggak suka lihat ada yang bersolek lebih cantik. Jangan ada yang bersolek ya untuk alasan apapun sampai diklat berakhir. aku boleh minta tolongkah? maaf sebelumnya, si "peka 2" yang aku tidak tahu siapa namanya datang ke barak kami dan bicara: "Teman-teman, Suatu pagi sebelum apel, peserta putri ditempatkan di dua barak yang saling berseberangan dan ternyata di barak seberang juga ada si "peka 2". Karena kegiatan diklat kami cukup besar, Masih di kegiatan diklat yang sama.
Perbincangan pagi itu kami tutup seketika karena bulu kuduk kami yang berdiri. nggak ada masuk-masuk ke dalam barak". Dan pertanyaan itu dijawab oleh si penjaga gilir: "Kita stand by di pintu barak kok,
bikin aku parno". Rambutnya digerai pula malam-malam begitu, Kok duduk di kasur ujung? si "peka" bertanya: "Semalam siapa yang giliran jaga? ketika kami semua berkumpul sebelum apel pagi, Keesokan paginya, hanya tinggal dua siswi yang berjaga secara bergantian setiap jamnya dan si "peka" yang selalu kesulitan tidur. barak sudah sepi, Suatu malam,
Sumber suara tawa tengah malam
Sehingga secara otomatis kasur susun yang ada di ujung-ujung barak tidak digunakan. tetapi barak kami hanya berisi sekitar 50 siswi saja. Selama diklat kami tidur di satu barak yang berisi sekitar 30 kasur susun, kami semua akan segera beristirahat. Sehingga ketika jam diklat berakhir, kami harus menjalani jadwal kegiatan yang sangat padat. Sepanjang acara diklat, Masih di acara diklat.
Yang jaga makam sudah duduk sila di atas makam!!,". Proses pencarian berlangsung lambat dengan detak jantung yang bertalu-talu harus segera kami akhiri saat si "peka" berbisik: "Buruan! Kami harus segera mencari kartu nama semua anggota kelompok di komplek makam yang gelap dengan berbekal satu lilin saja.
suasana kelompok kami mulai tegang. Masuk pos 3, Pos 1 dan pos 2 lancar dan aman. kami terus melantunkan doa kami masing-masing. Berangkat sebagai kelompok ketiga, yang beranggotakan enam orang dan hal luar biasanya adalah ketika kelompok kami punya anggota yang lebih "peka". seluruh peserta dibagi secara acak menjadi beberapa kelompok, Suatu kali di acara diklat,
Satu lokasi yang umum harus dikunjungi adalah komplek pemakaman. sebagai satu ujian dalam acara pendidikan dan pelatihan (diklat) umum. Ketika kalian diharuskan melakukan perjalanan di tengah malam baik sendiri atau berkelompok melewati rute atau tempat-tempat yang seram, Ya! Kalian tahu kegiatan jurit malam?
Silakan ambil pendapat masing-masing setelah kalian membaca beberapa cerita penulis di bawah ini ya. Seru? Lucu? Seram? Lalu seperti apa rasanya jika kita berteman atau bersaudara dengan seorang indigo?
Anak-anak indigo punya kemampuan lebih untuk melihat hal-hal tak kasat mata yang tidak bisa dilihat oleh orang kebanyakan. Sedikit berbeda dari orang kebanyakan. Kalian semua pasti tidak asing dengan istilah anak indigo.
Source: IDN Times
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.