Biz&Tech : Game Lokal untuk Mengasah Naluri Bisnis The Profit,

Jannet 01.48
 The Profit, Game Lokal untuk Mengasah Naluri Bisnis
Natek Studio, pengembang game yang berbasis di Surabaya, membuat The Profit khusus bagi para calon pengusaha.

ARTIKA RACHMI FARMITA

  kami ingin mendukung program 1 juta pengusaha yang dicanangkan pemerintah,” kata dia. “Dengan ini, Tony berharap perusahaan rintisan bisa bertahan lebih lama dengan adanya simulasi bisnis dari permainan The Profit.

The Profit sudah terpilih sebagai salah satu perusahaan rintisan dari lima proyek Bekraf. Kini, The Profit bisa dijadikan modul pembelajaran kewirausahaan bagi semua pebisnis binaan Bekraf. Harapannya, “Dan melatih mereka menggunakan game ini,” ujarnya. Afietadi mengatakan Natek sedang mendekati Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) agar bisa lebih masuk ke jaringan usaha kecil-menengah di Indonesia.

Forum ini juga bisa berfungsi sebagai resume untuk mengevaluasi hasil simulasi bisnis yang sudah dijalankan. The Profit menyediakan fitur forum komunitas sebagai wadah komunikasi antar-pengguna jika ingin bertukar ide. Selain permainan,

Afietadi Kurniawan. “Paket tersebut untuk mereka yang serius segera memulai bisnisnya,” ucap Digital Strategy and Content Developer Natek,

Bisa dibilang permainan ini menjual “strategi bisnis untuk para pemula”. serta Rp 249 ribu untuk 200 diamond dan 21 modul bisnis. Rp 137 ribu untuk 200 diamond dan 9 modul bisnis, yaitu senilai Rp 23 ribu untuk memperoleh 70 diamond strategi, Ada tiga paket, para pemain harus membayar paket diamond. untuk mendapatkan modul tersebut, Meski The Profit bisa diunduh secara gratis,

Tony mengatakan semua modul tersebut merupakan ilmu bisnis yang ia pelajari selama 15 tahun terakhir. Ada sekitar 300 modul tips dan trik bisnis. Surat elektronik berisi modul usaha akan dikirim secara berkala kepada para pemain The Profit.

Modul bisnisnya juga sangat oke.” Tidak membosankan. “Gaya belajarnya sangat cocok untuk anak muda yang lebih fun. Adapun Fely Ulya menulis,

“Simulasi perhitungan keuangannya bagus.” Arwani Ali memuji, Pada kolom komentar, permainan ini memperoleh empat bintang. Dalam ulasannya di Google Play Store,

seperti memperbaiki bagian bangunan yang rusak dan menghadiri sosialisasi pajak. Ada semacam “to-do list” yang biasa dibuat karyawan kantor, akan muncul notifikasi aktivitas apa saja yang harus dilakukan hari itu. setiap lima menit, Kemudian,

Tugas para pemain adalah mencicilnya setiap bulan dengan tetap mencari keuntungan. pinjaman sebesar Rp 350 juta akan diberikan di awal tanpa bunga. Dalam The Profit,

Diberi pinjaman Rp 350 juta

mereka hanya akan mengandalkan pembiayaan mikro. Walhasil, Kehadirannya bisa dibilang mewakili realitas bahwa usaha kecil-menengah cenderung sulit mendapatkan pinjaman dari bank. Travis. para pemain langsung dihadapkan dengan seorang investor bernama Mr. Di awal game,

serta tuntutan penghematan listrik. mengurus izin mendirikan bangunan, Tony dan timnya juga memasukkan unsur membayar pajak, dan keuangan yang harus Anda atur betul agar perusahaan yang dibangun bisa berjalan dan meraup keuntungan. operasional, Ada bidang pemasaran,

semua aktivitas dan permasalahan yang dihadapi para pengguna dalam The Profit merupakan tantangan bisnis nyata. Berbeda dengan tipe tycoon game lainnya yang cenderung fiktif, dan restoran. salon mobil, minimarket, yakni toko roti, Terdapat empat bidang bisnis kecil-menengah sektor jasa yang bisa dipilih,

Angka itu terbilang bagus untuk sebuah game gratis yang belum genap sebulan dirilis. setidaknya The Profit sudah diunduh lebih dari 1.000 pengguna. 10 Februari 2017, Hingga Jumat, permainan tipe tycoon game (permainan strategi bisnis) itu menggunakan ikon seseorang pria berjas abu-abu. Pada laman Google Play Store,

ini. 27 April 1978, “Pengerjaannya sekitar empat bulan,” kata pria kelahiran Sidoarjo, Tony dan tim Natek Studio meriset permainan untuk ponsel pintar Android ini selama delapan bulan.

kegagalan dalam berbisnis bisa diminimalkan. ujar dia, Walhasil, Tony berharap bisa membantu para perintis usaha dengan cara yang lebih mudah dan murah. Dengan melahirkan The Profit, Mencari ilmu dari satu seminar ke seminar lain serta pendamping bisnis (business coach) tentunya menghabiskan dana yang tidak sedikit. diperlukan banyak modal. Selain butuh kesabaran, bukanlah hal yang mudah dilakukan. menurut Tony, Memulai bisnis,

awal pekan ini. kepada Tempo, pendiri Natek, “Ini adalah simulasi bisnis pertama buatan dalam negeri yang basis strateginya hampir menyamai bisnis di dunia nyata,” kata Tony Susanto, membuat The Profit khusus bagi para calon pengusaha. pengembang game yang berbasis di Surabaya, Natek Studio,

bukan untuk menjadi jagoan. The Profit adalah mesin belajar, Sebab, Siapa saja yang memiliki hasrat menaklukkan musuh silakan minggir. Jakarta - Ini bukan permainan bagi para penggila game. TEMPO.CO,


Source: Tempo.co

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.