anak kost-an juga sebagian karyawan kantoran juga jadi pengunjung setia warteg karena harganya yang murah! Kini nggak hanya pekerja bangunan saja yang hobi makan di warteg,
seperti yang banyak kita jumpai sekarang. banyak warteg yang lumayan sukses pindah ke bangunan yang lebih permanen, Dan pada tahun 90-an, nasi ponggol yang dijual tidak hanya di sekitaran lokasi proyek saja dan mulai memasuki pemukiman warga dan dijual di bedeng (bangunan tidak permanen di sekitar proyek). Seiring berjalannya waktu,
nasi ponggol ini pun laris manis di kalangan para pekerja bangunan. Karena harga yang murah dengan porsi yang lumayan banyak, yang berisi lauk pauk berupa sambal tahu dan tempe yang dibungkus dengan daun pisang. para istri memulai usaha kuliner asal Tegal yaitu Nasi Ponggol, Di saat para suami bekerja,
Pada masa itu banyak masyarakat Tegal yang memutuskan untuk merantau menjadi pekerja bangunan. Kemunculan warteg rupanya berawal dari ketidaksengajaan dan hampir bersamaan dengan pembangunan di Jakarta makin berkembang pesat di tahun 1960-an.
Sebenarnya bagaimana sih awalnya ada warteg? lho! bahkan Presiden Jokowi saja ternyata juga suka makan di warteg, Tidak hanya kalangan masyarakat menengah ke bawah saja yang mau mampir ke warteg,
warteg banyak berjasa karena sering jadi penyelamat di kala perut keroncongan. Meski tempatnya tidak mewah dan menu-menunya sederhana, bahkan di Amerika tepatnya di New York pun kamu bisa menemukan warung khas Tegal ini. warteg ternyata nggak hanya ada di Indonesia saja, Menariknya,
dengan harga yang cukup murah! dan menawarkan aneka menu makanan, Tempatnya biasanya sederhana dan khas dengan dinding kaca yang di tengahnya bertuliskan “warteg”, tampaknya kamu bisa dengan mudah menemukan warteg atau warung Tegal. Hampir di tiap sudut tempat perkotaan,
Source: Qraved
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.