beberapa agen wisata dan komunitas traveling sampai membuat tur tapak tilas AADC 2. Bahkan, hingga Papermoon Puppet Theatre jadi tujuan wisata baru di Yogyakarta. Sate Klatak Pak Bari, Klinik Kopi, Sellie Coffee, Rumah Doa Bukit Rhema, Mulai dari Punthuk Setumbu, Beberapa tempat yang menjadi ajang nostalgia Rangga dan Cinta langsung kebanjiran pengunjung. Sekuel AADC ini rupanya punya kekuatan yang sama dengan film pendahulunya.
- Ada Apa Dengan Cinta? (2002) Puisi Dan Sastra
yaitu banyaknya sampah di gunung dan banyaknya pendaki yang melanggar aturan. Membludaknya pendaki amatir juga menimbulkan dampak negatif, Gunung penuh sesak pada malam tahun baru. Kunjungan meningkat hingga ribuan orang. Gunung Semeru di Jawa Timur yang menjadi lokasi syuting film ini langsung diincar para pendaki amatir. Alhasil, Film ini berhasil menunjukkan kepada kaum muda bahwa naik gunung itu keren dan menyenangkan.
Adegan itu adalah saat Romi (Sopian) yang mengenakan kacamata hitam berpura-pura buta supaya Juli (Widyawati) mau membantunya menyeberang jalan. bahkan kerap ditiru di film dan sinetron di Indonesia. terdapat adegan yang sangat populer, Dalam film yang dibintangi Sophan Sopian dan Widyawati ini,
- Laskar Pelangi (2008) Belitung
Ryan Hidayat sebagai pemeran Lupus juga jadi remaja populer pada masa itu. Salah satu kebiasaan Lupus yang saat itu banyak ditiru para remaja adalah mengunyah permen karet. maka gambaran remaja pria yang keren dan asyik pada era 1980-1990-an ada pada sosok Lupus. Jika gambaran ideal pria dewasa ada pada sosok Boy,
Karakter Boy bahkan ditahbiskan sebagai gambaran pria ideal pada era 1980-1990-an. dan baik hatinya. ganteng, kaya raya, rajin salat, Boy yang diperankan Onky Alexander memang digambarkan sebagai pria religius, Dalam film,
- The Raid (2011) Pencak Silat
semua karena meniru kebiasaan tokoh Boy. Rupanya, Mau tahu dari mana kebiasaan muslim di Indonesia yang menggantung tasbih di kaca spion depan mobilnya?
Film-film Hollywood pun kembali melirik seni bela diri Asia untuk diterapkan dalam filmfilm laganya. diincar peminat baru pencak silat. Perguruan Pencak Silat Tenaga Dasar (PSTD) Indonesia tempat Yayan Ruhian (koreografer bela diri The Raid) mengajar,
- Catatan Si Boy (1987-1991) Tasbih
kepada dunia. pencak silat, juga memperkenalkan bela diri asli Indonesia, Tak hanya membuat industri perfilman Hollywood melirik bakat-bakat pelakon di Indonesia, Film ini bisa jadi adalah film yang paling membuat bangga masyarakat Indonesia pada era 2000-an.
dari yang hanya belasan menjadi hampir 50 buah. Jumlah penginapan di Belitung pun bertambah, yang melonjakkan jumlah turis hingga 300.000-an. Puncaknya terjadi pada tiga tahun terakhir, Angka ini langsung terpompa menjadi 4.000-an pada tahun berikutnya.
- Lupus (1987-1991) Permen Karet
pada 2009 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Belitung baru pada kisaran angka 2.000-an orang. Menurut data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung, yang menjadi lokasi syutingnya. film ini juga mendongkrak industri pariwisata di Pulau Belitung, Tak hanya mencatatkan diri sebagai film terlaris kedua sepanjang masa (4.719.453 penonton),
- Pengantin Remadja (1971) Adegan Ikonik
buku yang berisi skenario berdasarkan perjalanan hidup dan puisi-puisi Chairil Anwar ini malah tak pernah difilmkan. Ironisnya, dan hingga Juli 2016 sudah masuk cetakan ketiga. buku ini pindah ke penerbit Gramedia Pustaka Utama, Belakangan, cetak ulang dilakukan sampai lima kali. Dalam setahun,
- 5 CM (2012) Naik Gunung
Aku dicetak ulang oleh penerbit Metafor Intermedia Indonesia. Setahun setelah penayangan Ada Apa dengan Cinta (AADC), Buku ini dipublikasikan pertama kali pada 1987 oleh penerbit Pustaka Utama Grafiti. buku sastra lawas Aku karya Sjuman Djaya yang dibaca tokoh Rangga menjadi buku paling diburu anak muda. Berkat film remaja ini,
- Ada Apa Dengan Cinta 2 (2016) Yogyakarta
sekaligus kiblat tren bagi masyarakat luas.Berikut beberapa di antaranya. banyak film Indonesia yang menjadi buah bibir, dengan segala pasang surut dalam industrinya, Di usianya yang ke-67 tahun, JAKARTA - Setiap tanggal 30 Maret Indonesia memperingati Hari Film Nasional.
Source: Okezone.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.