5 Catatan Penting AC Milan di Tahun 2016

Jannet 23.41
Bungkam Juventus, AC Milan Berpesta Rayakan Gelar Piala Super Italia
Para pemain AC Milan merayakan keberhasilan meraih gelar Piala Super Italia 2016 di Stadion Jassim Bin Hamad, Qatar, Sabtu (24/12/2016). AC Milan menang adu penalti 4-3 atas Juventus, setelah bermain imbang 1-1 dalam waktu normal. (AFP/Karim Jaafar)

Liputan6.com, Milan - AC Milan sukses menutup tahun 2016 dengan trofi. Mereka memenangkan Piala Super Italia 2016 usai mengalahkan Juventus lewat adu tendangan penalti, Jumat, 23 Desember lalu.

Kini, para pemainAC Milan pun siap berlibur. Sebab, tahun 2016 akan segera berakhir dalam hitungan hari. Hingga tanggal 7 Januari 2017 mendatang, tak akan ada lagi pertandingan di Liga Italia Serie A.

AC Milan sendiri, sepanjang tahun 2016, telah berusaha keras untuk mencapai yang prestasi terbaik. Dan, sejauh ini, torehan tim asuhan Vincenzo Montella itu tak bisa dibilang buruk.

Selain trofi Piala Super Italia mereka saat ini juga masih berada di papan atas klasemen, posisi kelima. Dikutip dari Footballitaliadaily.com, berikut ini adalah rangkuman catatan terbaik tentang Milan sepanjang tahun 2016.

Formasi terbaik dan terbukti efektif yang diterapkan Milan sepanjang tahun 2016 adalah 4-3-3. Untuk posisi kiper, ada anak muda berumur 17 tahun bernama Gianluigi Donnarumma yang tampil apik menjaga gawang I Rossoneri.

Selanjutnya di barisan belakang, mereka yang terbaik adalah Ignazio Abate sebagai bek kanan, Alessio Romagnoli dan Gabriel Paletta sebagai bek tengah, dan Luca Antonelli sebagai bek kiri.

Milan saat berhadapan dengan Juventus di Piala Super Italia. (AFP/Karim Jaafar)

Di tengah, Milan memiliki Manuel Locatelli, dan dibantu Juraj Kucka dan Jack Bonaventura.
Dan di depan, ada Suso sebagai penyerang kanan, M'Baye Niang di kiri, dan Carlos Bacca sebagai ujung tombak.

Ada beberapa nama yang secara mengejutkan menjelma menjadi pemain andalan Milan. Salah satu di antaranya tak lain adalah kiper berusia 17 tahun, Gianluigi Donnarumma. Di umurnya yang masih belia, ia sudah terpilih sebagai kiper utama Milan.
Selain Donnarumma, anak muda lainnya yang juga dianggap banyak berjasa untuk Milan sepanjang 2016 adalah Manuel Locatelli (22 tahun). Nama-nama lainnya yang tak kalah penting yakni Carlos Bacca dan Suso.

Giacomo Bonaventura. (AFP/Olivier Morin)

Namun, yang terbaik dari yang terbaik adalah Giacomo Bonaventura. Jack --sapaan Bonaventura-- merupakan pemain penting baik sejak Milan ditangani Mihajlovic maupun Montella.
Dia memiliki teknik yang baik, rajin mencetak gol, memberikan asisst, dan paling impresif di antara semua pemain Milan. Salah satu bukti yang menunjukkan kualitasnya adalah saat ia menciptakan gol indah ke gawang Juventus pada laga Piala Super Italia di Doha, Qatar, beberapa hari lalu.

Dengan komposisi pemain yang sama, dibanding Sinisa Mihajlovic, pelatih sebelumnya, Vincenzo Montella memiliki catatan yang lebih baik. Kiprah Milan pun kini kembali jadi momok tersendiri bagi tim-tim lainnya.

Vincenzo Montella (AFP/Kareem Jafar)

Juventus, sang juara Liga Italia lima musim berturut-turut telah merasakan betapa strategi racikan Montella mampu membuat mereka mati kutu. Milan juga berhasil membuat tim-tim lain ketar-ketar.
Dengan mengandalkan banyak pemain muda, boleh dibilang Milan saat ini punya prospek cukup bagus. Ini tentu jadi pekerjaan rumah bagi Montella.

Ada beberapa pertandingan menakjubkan yang dilalui Milan sepanjang 2016. Di antaranya saat mereka menghajar Inter 3-0 dalam derby musim lalu, dan membalikkan skor menjadi 4-3 saat bersua Sassuolo.

Mila saat memenangkan Piala Sup(AFP/Karim Jaafar) er Italia.

Namun, pertandingan terbaik Milan di tahun 2016 tetap adalah saat mereka mengalahkan Juventus pada perebutan Piala Super Italia Doha, Qatar, Jumat (23/12/2016). Dalam laga itu, Milan sempat tertinggal lebih dulu, sebelum kemudian menang dalam drama adu penalti, 4-3.

Jika ada satu nama yang dianggap paling banyak berjasa bagi Milan, dan karenanya dapat disebut pahlawan, ia adalah Gianluigi Donnarumma. Ya, kiper kelahiran 1999 itu banyak menyelamatkan gawang Milan di momen-momen penting.

Gianluigi Donnarumma (AFP/Marco Bertorello)

Contohnya, ia berhasil menggagalkan penalti penyerang Torino, Bellotti, di awal musim ini dan membuat Milan unggul 3-2.
Yang terakhir Donnarumm juga jadi pahlawan Milan di Piala Super Italia lawan Juventus. Ketika itu, dia memblokir tendangan penalti terakhir Juventus yang diambil oleh Paulo Dybala, dalam drama adu penalti.

(Abul Muamar)

Source: Liputan6.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.